Baiklah nggak usah berbasi-basi lagi soal masalah ini. Karena ini juga blog yang jarang terurus dan dibenahi jadi langsung to the point aja.. (sebenernya seh niatnya nggak ngurus blog dulu sampai batas waktu yg ditentukan.. tp bijimane lagi..)
Masalah Malingsia bukan masalah yang asing lagi dengan telinga kita. Kisah negara ini yang telah meng-klaim berbagai macam khazanah bangsa Indonesia sudah berlangsung sangat lama. Berdalih dengan mengatakan mereka "serumpun" dengan bangsa Indonesia, maka mereka mengeksploitasi secara besar-besaran segala khazanah bangsa Indonesia, dari Tarian Jaranan, Alat Musik Angklung, Lagu Rasa Sayange, Masakan Rendang sampai Pulau Sipadan - Ligitan.
Mereka benar-benar menjarah harta negara Indonesia. Dan sekali lagi mereka tetap berdalih bahwa apa yg mereka lakukan adalah benar, dengan mengatakan bahwa mereka adalah satu "rumpun" (terus terang saya sebel dengar kata ini).
Sampai pada hal penyiksaan TKI, warga mereka yang menjadi teroris sampai pada pelecehan terhadap lagu nasional dan kebangsaan kita "Indonesia Raya" yang merupakan cerminan semangat kita sebagai bangsa Indonesia yang menjujung tinggi kemerdekaan.
Kontan saja tindakan Malingsia ini mendapat reaksi yang radikal dari bangsa Indonesia yang jiwa *nasionalisnya terbakar (saya tidak tahu definisi nasionali dalam hal ini). Semua bangsa Indonesia sesuara menyerukan istilah yang dulu pernah dilontarkan pada jaman kemerdekaan, "Ganyang Malaysia!!!".
Aksi inipun juga didalam bangsa Indonesia sendiri penuh pro dan kontrak. Ada yang mengatakan bahwa:
"Bila kita perang lawan Malaysia kita takkan menang"
"Indonesia terlalu bodoh dikelabui oleh pihak asing dan dipropaganda"
Untunglah bangsa ini berdiri oleh berkat jasa-jasa para pejuang yang tidak pintar melainkan cerdik.
Coba banyangkan jika dulu waktu penjajahan diisi dengan orang2 pintar, 17 Agustus 1945 akan hanya menjadi mimpi bagi kita. Karena kita terlalu berpikir akan kemerdekaan itu sendiri. Dilihat dari sisi yang inilah, dari sisi yang itulah, dari sisi yang beginilah. Coba bayangkan. Kapan selesainya? lah kita punya DPR yang isinya orang pintar saja aja tidak bisa cepat menyelesaikan RUU dengan cepat. Ada saja yang harus dipikirkan. Bagaimana dengan kemerdekaan ang merupakan ujung monumental segala perjuangan rakyat? Ini adalah bukti nyata dari orang2 pintar.
Dari ilustrasi diatas saya sebagai orang awan, masyarakat bebas yang tidak mengecam pendidikan yang terlalu tinggi, dengan sepenuh hati mengatakan "Setuju untuk Ganyang Malingsia!!!"
"tidakkah memperhitungkan resiko yang ada?"
"Ini Indonesia..!! Negara titisan Atlantis...!!!"
"Negara yang bisa berdiri sendiri, Negara dengan peradaban tertinggi"
"Negara yang menguasai semua aspek dunia"
"Kita.. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang terlahir untuk menang dan berkuasa"
0 komentar:
:f: :g: :h: :i: :j:
:k: :l: :m: :n: :o:
:p: :q: :r: :s: :t:
:u: :v: :w: :x: :y:
:z: :1: :2: :3: :4:
:5: :6: :7: :8: :9:
:10: :11: :12: :13: :14:
Posting Komentar